1000 Bands United Harus Jadi Tonggak Revolusi Musik Indonesia
:
Disamping dapat menjadi ajang penggalangan dana bagi para korban bencana, Wiz juga berharap 1000 Bands United seluas-luasnya bisa menjadi ajang unjuk gigi band-band Indonesia "yang tanggung" (belum besar-red) yang berjalan di luar jalur mainstream. "Event ini harus menjadi tonggak revolusi musik di Indonesia," harap Wiz yang mengaku kiblat musiknya tak jauh dari Elvis Prestley dan Johnny Cash.
Bahkan, di akhir wawancara, Wiz berharap event ini hendaknya berlangsung kontinyu dan tidak hanya disiapkan untuk merespon datangnya bencana. Baginya, humanity approach diperlukan negeri ini setiap saat melalui event besar seperti ini.
"Semoga memberikan kesempatan berbicara humanity bagi band-band yang selama ini kurang ter-ekspose," pungkas Wiz.
The Hydrant, band asal Bali yang mengusung musik rockabilly dan beranggotakan Marshello (vokal), Topper (drum), Wiz (gitar), dan Adi (bas), mengaku senang bisa ikut dalam kemeriahan 1000 Bands United mendatang.
Penonton di Bumi Perkemahan Cibubur nanti bakal mendapat suguhan permainan The Hydrant yang mengarah pada rock ‘n roll era 60-an yang dipastikan bakal menjadi magnet.
Kepada 1000BandsUnited.com, Wiz gitaris yang aksinya sempat mengguncang Slovakia pada tahun lalu ini menuturkan, event 1000 Bands United merupakan salah satu pembuktian terakbar bahwa musik Indonesia tetap hidup, eksis dan masih jalan hingga kini.
Ketertarikan The Hydrant, yang khusus jauh-jauh datang dari Bali ke Jakarta untuk ikut memeriahkan event 1000 band tersebut, manakala mengetahui latar belakang dan misi dari event ini yang dirasanya sangat pas. “[We] can do something for humanity through rockabilly,” urai gitaris yang semenjak awal memberi warna pada kelompok musiknya itu.
Ketika ditanya soal konsep bermusik yang bakal diturunkan di event 1000 band, Wiz tampak enggan mengomentarinya. Dia hanya menyatakan bahwa pihaknya tidak menyiapkan konsep khusus. “Kami bermusik apa adanya sesuai The Hydrant,” urai Wiz yang grupnya sempat melansir album ”Saturday Night Riot” ketika masih di jalur indie.
Hanya dia berpesan kepada pihak penyelenggara event ini agar bisa lebih profesional mengelola acara. Terutama agar para musisi yang akan tampil bisa merasa nyaman dan fokus kepada semangat event 1000 Bands United itu sendiri.
Penonton di Bumi Perkemahan Cibubur nanti bakal mendapat suguhan permainan The Hydrant yang mengarah pada rock ‘n roll era 60-an yang dipastikan bakal menjadi magnet.
Kepada 1000BandsUnited.com, Wiz gitaris yang aksinya sempat mengguncang Slovakia pada tahun lalu ini menuturkan, event 1000 Bands United merupakan salah satu pembuktian terakbar bahwa musik Indonesia tetap hidup, eksis dan masih jalan hingga kini.
Ketertarikan The Hydrant, yang khusus jauh-jauh datang dari Bali ke Jakarta untuk ikut memeriahkan event 1000 band tersebut, manakala mengetahui latar belakang dan misi dari event ini yang dirasanya sangat pas. “[We] can do something for humanity through rockabilly,” urai gitaris yang semenjak awal memberi warna pada kelompok musiknya itu.
Ketika ditanya soal konsep bermusik yang bakal diturunkan di event 1000 band, Wiz tampak enggan mengomentarinya. Dia hanya menyatakan bahwa pihaknya tidak menyiapkan konsep khusus. “Kami bermusik apa adanya sesuai The Hydrant,” urai Wiz yang grupnya sempat melansir album ”Saturday Night Riot” ketika masih di jalur indie.
Hanya dia berpesan kepada pihak penyelenggara event ini agar bisa lebih profesional mengelola acara. Terutama agar para musisi yang akan tampil bisa merasa nyaman dan fokus kepada semangat event 1000 Bands United itu sendiri.
Disamping dapat menjadi ajang penggalangan dana bagi para korban bencana, Wiz juga berharap 1000 Bands United seluas-luasnya bisa menjadi ajang unjuk gigi band-band Indonesia "yang tanggung" (belum besar-red) yang berjalan di luar jalur mainstream. "Event ini harus menjadi tonggak revolusi musik di Indonesia," harap Wiz yang mengaku kiblat musiknya tak jauh dari Elvis Prestley dan Johnny Cash.
Bahkan, di akhir wawancara, Wiz berharap event ini hendaknya berlangsung kontinyu dan tidak hanya disiapkan untuk merespon datangnya bencana. Baginya, humanity approach diperlukan negeri ini setiap saat melalui event besar seperti ini.
"Semoga memberikan kesempatan berbicara humanity bagi band-band yang selama ini kurang ter-ekspose," pungkas Wiz.
0 komentar:
Posting Komentar